Senin, 01 November 2010

Ralstonia solanacearum

. Bakteri Patogen R. solanacearum
Ralstonia solanacearum merupakan bakteri patogen tular tanah yang menjadi faktor pembatas utama dalam produksi berbagai jenis tanaman di dunia. Bakteri ini tersebar luas di daerah tropis, sub tropis, dan beberapa daerah hangat lainnya. Spesies ini juga memiliki kisaran inang luas dan dapat menginfeksi ratusan spesies pada banyak famili tanaman (Olson, 2005).
Berdasarkan kisaran inangnya, R. solanacearum dikelompokkan menjadi 5 ras. Ras 1 menyerang tanaman tembakau, tomat dan famili solanaceae lainnya, ras 2 menyerang tanaman pisang, ras 3 menyerang tanaman kentang, ras 4 menyerang tanaman jahe, dan ras 5 menyerang tanaman mulberry (Danny dan Hayward, 2001 dalam Widyantoko, 2007).
Menurut Agrios (2005), R. solanacearum diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Prokaryotae
Divisi : Gracilicutes
Subdivisi : Proteobacteria
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Ralstonia
Spesies : R. solanacearum
Ralstonia solanacearum adalah spesies yang sangat kompleks. Hal ini disebabkan oleh variabilitas genetiknya yang luas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan setempat, sehingga di alam dijumpai berbagai strain R. solanacearum dengan ciri yang sangat beragam, seperti patogenisitas, virulensi, reaksi fisiologi dan biokimia, reaksi serologi, serta kepekaannya terhadap bakteriofage (Semangun, 1988).
Ditinjau dari segi morfologi dan fisiologinya, R. solanacearum merupakan bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan ukuran 0,5-0,7 x 1,5-2,5 μm, berflagela, bersifat aerobik, tidak berkapsula, serta membentuk koloni berlendir berwarna putih (Tim Penulis Penebar Swadaya, 2003). Adanya lendir inilah yang membedakan penyakit layu bakteri dengan layu fusarium (Lelliot dan Stead, 1987).
Bakteri ini menginfeksi akar tanaman melalui luka yang terjadi secara tidak langsung pada waktu proses pemindahan tanaman maupun luka akibat tusukan nematoda akar, dan secara langsung masuk ke dalam bulu akar/akar yang sangat muda dengan melarut dinding sel. Infeksi secara langsung lebih banyak terjadi jika populasi bakteri di tanah terdapat dalam jumlah yang tinggi (Semangun, 198

Selasa, 26 Oktober 2010

Apakah Tanah itu?

Tanah
Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi (natural body) yang berasal dari bebatuan (natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam ( natural force), sehingga membentuk regolit (lapisan berpartikel halus). Konsep ini dikembangkan oleh para geologis pada akhir abad XIX.
Tanah merupakan salah satu ciri-cari alam yang ditemukan dimana saja dan selalu dekat dengan kita.
Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagaikan:
“ Lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat  tumbuh-berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimia berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsure esensial seperti N,P,,KCa,Mg,S,Cu,Zn,Fe,Mn,B,Cl, dan lain-lain); secara biologis berfungsi sebagai habitat biota(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat aditif(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman”, yang ketiganya secara integral mampu menunjang prokduksivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.”
Berbagai penegrtian dan pandangan tentang tanah sebagai produk alam:
1.      Ahli tambang  :                       tanah merupakan bahan penghalang yang harus disingkirkan.
2.      Insinyur sipil   :                       Tanah tempat membangun gedung, jalan-jalan, dll
3.      Ibu/bapak rumah tangga:        tanah sebagai bahan penyebab pakaian,rumah, atau barang lain menjadi kotor.
4.      Petani              :                       tanah merupakan tempat tumbuh tanaman.
Agar tanah dapat dipelajari secara mendalam, memerlukan PENGERTIAN DASAR mengenai tanah yang mencangkup pengertian/pandangan para insinyur, ibu/bapak rumah tangga dan petani.
Regolit: Bahan-bahan yang lepas satu sama lain, dapat setebal beberapa cm atau berpuluh-puluh meter, berada dihamparan batuan.
Bahan-bahan tersebut dapat berasal dari:
Ø  Bahan hancuran dari batuan dibawahnya
Ø  Bahan yang diangkat oleh angin (udara) => diendapkan
Ø  Bahan yang diangkut oleh air (sungai)=> diendapkan       By Ali Rahmat
B
By

Senin, 04 Oktober 2010

Objec mangroves in Lampung

Objec mangroves in Lampung
Currently about 80% of mangrove forests in the province of Lampung in error (WALHI data in 2009). This damage is not caused by the destruction of nature or natural disasters, but occurs because of damage caused by human activities.
Currently, many mangrove forests dipsisir Lampung province that changed the functions of mangrove forests into area ponds, mining areas, and where fish farming. Change this function in the community by cutting down mangrove forests are coastal area.
Lampung shore mangrove forest logging illegally have a bad effect for coastal areas, mangrove forests actually have functions very much especially in memncegah abrasion, because if there are no mangrove forests might be damaged because lampung beach is not protected by mangrove htan.
Lampung coastal damage due to mangrove deforestation coupled with coastal erosion is severe enough to happen, for it required the efforts to address and prevent damage caused by felling of mangroves and abrasion.
Not all mangrove forest area harvested and then used as a quarry pond or well managed. Sometimes the mangrove area was opened illegally. Or usually yan mangrove forests have been opened, then used as the pond area and the mine will ditingalkan kuran menguntunkan society if it is economically.
From the above explanation one of the efforts that we can to save the coastal areas especially mangrove forests is to tighten the permit logging or clearing of mangrove forests, and also we are socialized to the public that the existence of mangrove forests couples many benefits, among others, prevent erosion, tsunamis, where Good for fish farming and shrimp. And if we can invite people to come together to preserve the mangrove forest for our survival and also keep our environment from damage.
And to area farms or mines that are not used or have been abandoned by pengelolany because it is no longer profitable, we better rehabilitation of ponds and mangrove forests we Tanami again. Because the planted mangrove forest could mengembalkan beach property in terms of fish and other coastal biota, in addition to rehabilitation can also protect coastal areas from sea water waves as well as abrasion.
By Abdul Mutolib

Rabu, 29 September 2010

Arti Senyum Manis dan ikhlas

Sebuah garis lengkung yang membuat segalanya menjadi lurus


senyum kadang menjadi sebuah kekuatan tersendiri yang laur biasa dahsyat.  senyum mudah sekali di lakukna namun tidak semua orang bisa tersenyum dengan paenuh kasih sayang dan keikhlasan.senyum itu ikhlaas itu sebenarnya sangatlah mudah.
Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat?  Wajah-wajah di jalan, di angkutan umum, di kantin, di kantor, bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justru terlihat buram.  Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu.  Banyak wajah yang daerah diantara dua matanya mengkerut.  Menyeramkan dan tampak garang.  Duh...
Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang.  Entah kenapa senyum – bahkan tawa – yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja.  Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis.  Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu.
Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Indah.  Tuhan sengaja menganugerahkan  senyum sebagai bagian dari keindahan manusia.  Sayang, anugerah indah ini, tidak banyak ditemui di wajah banyak manusia.  Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.
Hidup dan kehidupan manusia pun akan lebih indah dan menenteramkan bila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita.  Terutama sang senyum dari wajah kita sendiri.  Bukankah sangat enak bila kita menerima senyum?  Dan bukankah jauh lebih enak bila kita lah yang memberi senyum?
Saudara, senyum yang sederhana, mudah dan gratis itu ternyata menyimpan banyak keajaiban.  Setidaknya dari berbagai pengalaman dalam hidup saya.  Yap, dalam hidup saya, saya menemui banyak keajaiban.  Bentuknya macam-macam.  Ada  kemudahan, kesehatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.

Sang senyum – lengkungan yang menurut Pak Gede Prama bisa meluruskan banyak hal – adalah hal yang luar biasa. Ia seperti oase di tengah gurun pasir.  Ia seperti setetes air jernih dari mata air yang bisa menghilangkan dahaga.  Ia seperti udara bagi yang tercekik.  Ia seperti sumbangan uang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit.  Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang ngidam.  Ia seperti pinjaman uang bagi yang sedang membutuhkan. 
Ia juga seperti semangkuk mie instan bagi pengungsi yang kelaparan. 
Senyum pada hakikatnya adalah kebutuhan manusia.  Siapa yang senang tersenyum membuat jiwa, perasaan, pikiran dan fisiknya terpenuhi salah satu kebutuhannya.  Bila manusia tidak senang tersenyum, ada luka di jiwa, rasa dan pikirnya.  Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan.  Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang.  Sang pikir yang terluka membuat hidup penuh beban. jadi mulai lah tersenyum dengan teman dan sahabat yang kamu temui. ok selamat mencuba ^-^