Selasa, 26 Oktober 2010

Apakah Tanah itu?

Tanah
Pada mulanya, tanah dipandang sebagai lapisan permukaan bumi (natural body) yang berasal dari bebatuan (natural material) yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam ( natural force), sehingga membentuk regolit (lapisan berpartikel halus). Konsep ini dikembangkan oleh para geologis pada akhir abad XIX.
Tanah merupakan salah satu ciri-cari alam yang ditemukan dimana saja dan selalu dekat dengan kita.
Tanah pada masa kini sebagai media tumbuh tanaman didefinisikan sebagaikan:
“ Lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat  tumbuh-berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan penyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimia berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsure esensial seperti N,P,,KCa,Mg,S,Cu,Zn,Fe,Mn,B,Cl, dan lain-lain); secara biologis berfungsi sebagai habitat biota(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat aditif(pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman”, yang ketiganya secara integral mampu menunjang prokduksivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, obat-obatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.”
Berbagai penegrtian dan pandangan tentang tanah sebagai produk alam:
1.      Ahli tambang  :                       tanah merupakan bahan penghalang yang harus disingkirkan.
2.      Insinyur sipil   :                       Tanah tempat membangun gedung, jalan-jalan, dll
3.      Ibu/bapak rumah tangga:        tanah sebagai bahan penyebab pakaian,rumah, atau barang lain menjadi kotor.
4.      Petani              :                       tanah merupakan tempat tumbuh tanaman.
Agar tanah dapat dipelajari secara mendalam, memerlukan PENGERTIAN DASAR mengenai tanah yang mencangkup pengertian/pandangan para insinyur, ibu/bapak rumah tangga dan petani.
Regolit: Bahan-bahan yang lepas satu sama lain, dapat setebal beberapa cm atau berpuluh-puluh meter, berada dihamparan batuan.
Bahan-bahan tersebut dapat berasal dari:
Ø  Bahan hancuran dari batuan dibawahnya
Ø  Bahan yang diangkat oleh angin (udara) => diendapkan
Ø  Bahan yang diangkut oleh air (sungai)=> diendapkan       By Ali Rahmat
B
By

Senin, 04 Oktober 2010

Objec mangroves in Lampung

Objec mangroves in Lampung
Currently about 80% of mangrove forests in the province of Lampung in error (WALHI data in 2009). This damage is not caused by the destruction of nature or natural disasters, but occurs because of damage caused by human activities.
Currently, many mangrove forests dipsisir Lampung province that changed the functions of mangrove forests into area ponds, mining areas, and where fish farming. Change this function in the community by cutting down mangrove forests are coastal area.
Lampung shore mangrove forest logging illegally have a bad effect for coastal areas, mangrove forests actually have functions very much especially in memncegah abrasion, because if there are no mangrove forests might be damaged because lampung beach is not protected by mangrove htan.
Lampung coastal damage due to mangrove deforestation coupled with coastal erosion is severe enough to happen, for it required the efforts to address and prevent damage caused by felling of mangroves and abrasion.
Not all mangrove forest area harvested and then used as a quarry pond or well managed. Sometimes the mangrove area was opened illegally. Or usually yan mangrove forests have been opened, then used as the pond area and the mine will ditingalkan kuran menguntunkan society if it is economically.
From the above explanation one of the efforts that we can to save the coastal areas especially mangrove forests is to tighten the permit logging or clearing of mangrove forests, and also we are socialized to the public that the existence of mangrove forests couples many benefits, among others, prevent erosion, tsunamis, where Good for fish farming and shrimp. And if we can invite people to come together to preserve the mangrove forest for our survival and also keep our environment from damage.
And to area farms or mines that are not used or have been abandoned by pengelolany because it is no longer profitable, we better rehabilitation of ponds and mangrove forests we Tanami again. Because the planted mangrove forest could mengembalkan beach property in terms of fish and other coastal biota, in addition to rehabilitation can also protect coastal areas from sea water waves as well as abrasion.
By Abdul Mutolib